^
^
Extra Ecclesiam nulla salus (EENS) | Sekte Vatikan II | Bukti dari Kitab Suci untuk Katolisisme | Padre Pio | Berita | Langkah-Langkah untuk Berkonversi | Kemurtadan Besar & Gereja Palsu | Isu Rohani | Kitab Suci & Santo-santa |
Misa Baru Tidak Valid dan Tidak Boleh Dihadiri | Martin Luther & Protestantisme | Bunda Maria & Kitab Suci | Penampakan Fatima | Rosario Suci | Doa-Doa Katolik | Ritus Imamat Baru | Sakramen Pembaptisan |
Sesi telah kadaluarsa
Silakan masuk log lagi. Laman login akan dibuka di jendela baru. Setelah berhasil login, Anda dapat menutupnya dan kembali ke laman ini.
Maria bukanlah Co-Redemptrix (Penebus Manusia Bersama Kristus)
Adalah suatu dogma yang telah didefinisikan bahwa Yesus Kristus seorang diri adalah Penebus.
Definisi dogmatis ini, bahwa Kristus seorang diri adalah Penebus kita, bahkan menyebutkan Maria. Jadi, di dalam konteks yang sama yang menyebutkan Santa Perawan Maria dan para kudus, Konsili Trente menyatakan bahwa Kristus seorang diri adalah Penebus. Hal itu membuktikan bahwa Maria bukanlah Co-Redemptrix.
Definisi Florence bahkan lebih langsung dalam hal membantah posisi sesat tentang masalah ini. Florence mendefinisikan secara khidmat bahwa Yesus Kristus SEORANG DIRI (solus) yang mengalahkan musuh dari umat manusia, menghancurkan dosa-dosa manusia, dan membukakan pintu gerbang Surga. Orang-orang yang bersikeras berpegang kepada pandangan ‘Co-Redemptrix’ mengakui bahwa Yesus Kristus melakukannya bersama Maria. Hal itu sesat. Mohon mencatat bahwa pernyataan-pernyataan ini adalah pernyataan-pernyataan dogmatis dengan otoritas tertinggi, dan bukan pernyataan falibel.
Kata kunci untuk diskusi ini menyatakan: “qui… solus sua morte” (yakni, yang… seorang diri telah oleh kematian-Nya) mengalahkan musuh dari umat manusia, membuka pintu masuk Kerajaan Surga yang telah dihilangkan oleh manusia pertama akibat dosanya sendiri, dsb. Itulah yang dipercayai, diakui, dan diajarkan dengan teguh oleh Gereja Katolik: bahwa Yesus Kristus sendiri menebus manusia. Untuk percaya kepada gelar ‘Co-Redemptrix’ adalah untuk mengakui bahwa Yesus Kristus melakukannya dengan Maria. Hal itu tidak konsisten dengan definisi dogmatis ini, dan ini adalah pernyataan tertinggi dari Gereja. Segala hal harus dimengerti sehubungan dengan hal ini, dan bukan sebaliknya. Segala hal harus dikoreksi agar selaras dengan hal ini, dan bukan sebaliknya. Orang-orang yang bersikeras menolak untuk mengakui bahwa Yesus Kristus SEORANG DIRI melakukan hal-hal ini tidak mengakui apa yang diakui oleh Gereja Katolik.
Fakta-fakta ini seharusnya cukup bagi seorang Katolik yang beriman untuk melihat bahwa Maria tidak boleh disebut Co-Redemptrix.
Menarik untuk mencatat bahwa Katekismus Konsili Trente juga mengajarkan bahwa Kristus "seorang diri” adalah yang telah menebus kita dan bahwa Kristus seorang diri adalah penebus. Walaupun tidak infalibel, katekismus tersebut mengulangi kebenaran yang telah didefinisikan secara khidmat di dalam konsili-konsili tersebut.
Untuk terus percaya bahwa Maria adalah “Co-Redemptrix” sehubungan dengan definisi-definisi dogmatis di atas – yang secara infalibel menyatakan bahwa Yesus seorang diri adalah Penebus kita – seseorang harus secara harfiah percaya bahwa tidak terdapat kontradiksi antara kedua pernyataan ini:
Yosua berjalan ke dalam padang pasir sendiri
Yosua berjalan ke dalam padang pasir bersama Margareta
Apakah terdapat suatu kontradiksi antara kedua pernyataan tersebut? Tentunya terdapat suatu kontradiksi. Kedua pernyataan itu tidak mungkin benar pada waktu yang bersamaan. Demikian pula, Yesus dan Maria tidak dapat menjadi Penebus-Penebus kita (Yesus dalam cara yang lebih besar, Maria dalam cara yang lebih kecil) jika Yesus adalah Penebus kita seorang diri. Sebagai suatu gelar doktrinal formal yang diterapkan kepada Maria, “Co-Redemptrix” jelaslah salah. Hal ini sama sekali tidak mengurangi peranan Maria yang unik dalam keselamatan kita dan di dalam peristiwa-peristiwa yang menuntun kepada Penebusan. Inti permasalahannya adalah untuk menyatakan secara sederhana apa yang benar. Waspadalah terhadap para pemalsu dan para orang-orang yang berdevosi secara palsu kepada Bunda Maria yang akan setuju dengan segala pernyataan yang tampak memujinya, walaupun jika pernyataan itu tidak konsisten dengan ajaran Katolik. Yesus Kristus seorang diri adalah Penebus. Hanya Allah – dan Allah sendirilah – yang dapat menebus kita dan “menghancurkan dosa-dosa kita”. Pernyataan-pernyataan dogmatis ini pasti. Maka, pernyataan dogmatis tersebut seharusnya membuktikan inti permasalahan ini kepada seorang Katolik pun, walaupun terdapat beberapa pernyataan yang tampaknya menyiratkan hal yang bertentangan tetapi yang tidak memiliki kuasa infalibel. Tetapi, kami telah dikecewakan oleh fakta bahwa beberapa orang tidak terpuaskan oleh definisi-definisi dogmatis. Mereka berkeras menyebut Maria Co-Redemptrix walau mereka telah melihat definisi-definisi dogmatis ini. Ini adalah suatu masalah. Mereka bergeser dari kebenaran dogmatis.
SANTO ROBERTUS BELLARMINUS MENEGASKAN KEBENARAN YANG SAMA
Di dalam bukunya, Tentang Kristus, St. Robertus Bellarminus berkata demikian.
ROMO JOSEPH POHLE BERKATA BAHWA GELAR ‘COREDEMPTRIX’ MENYESATKAN
Pertimbangkanlah pula bahwa teolog pra-Vatikan II, Romo Joseph Pohle, di dalam suatu karya yang diterbitkan dan diberikan imprimatur sebelum Vatikan II, mencatat dengan benar bahwa gelar ‘coredemptrix’ tidaklah tepat untuk Maria.
BAHWA KRISTUS SEORANG DIRI ADALAH PENEBUS, DAN MARIA BUKANLAH CO-REDEMPTRIX JUGA DITUNJUKKAN OLEH DOSA ASAL DAN TIPOLOGI ADAM DAN HAWA
Berikut suatu cara yang lain untuk menunjukkan mengapa tidaklah benar untuk menyebut Maria “Co-Redemptrix”. Kebanyakan orang yang terlibat dalam apologetika Katolik setuju bahwa Yesus Kristus adalah Adam kedua. Hal tersebut dibuat jelas di dalam Perjanjian Baru (1 Korintus 15:45).
Konsisten dengan tipologi Yesus sebagai Adam kedua yang memutarbalikkan kutukan Adalah, Maria adalah Hawa yang baru. Yesus adalah Adam yang baru, dan Maria adalah Hawa yang baru. Sama seperti Hawa, wanita pertama, yang secara intim terlibat dengan pria pertama dalam kejadian-kejadian yang menuntun kepada jatuhnya umat manusia, terdapat seorang wanita, Maria, yang secara intim terlibat dalam kejadian-kejadian yang menuntun kepada Penebusan. Hawa tidak menaati Allah dan berdosa. Maria taat kepada Allah dan tidak pernah berdosa. Jelas, terdapat lebih banyak hal yang dapat dikatakan tentang permasalahan ini, tetapi intinya adalah bahwa walaupun peranan Hawa dengan Adam di dalam peristiwa-peristiwa yang menuntun kepada dosa asal unik dan penting, bagaimanapun, dosa Adam seorang dirilah yang merupakan dosa asal dan melangsungkan jatuhnya umat manusia. Hal tersebut sangat jelas di dalam ajaran Katolik.
KONSILI TRENTE DAN ST. THOMAS MENEGASKAN BAHWA DOSA ADAM SEORANG DIRILAH YANG MENENGGELAMKAN DUNIA KE DALAM MAUT;
DEMIKIAN PULA, KRISTUS SEORANG DIRILAH YANG MENEBUS DUNIA
Ide bahwa Maria adalah “Co-Redemptrix” secara formal akan konsisten dengan ide bahwa dosa asal adalah dosa Adam dan Hawa. Tetapi itu bukanlah ajaran Katolik. Kenyataannya, di dalam teks berikut, St. Thomas menolak gagasan tersebut. Ia berkata bahwa bukanlah dosa kedua manusia itu yang merupakan dosa asal dan kejatuhan umat manusia.
Perhatikan bahwa St. Thomas menolak gagasan bahwa, dosa keduanya yang merupakan dosa asal. Terlebih lagi, Konsili Trente sangat jelas menyatakan bahwa dosa asal adalah dosa Adam seorang diri, bukan dosa Adam dan Hawa. Jelas bahwa Hawa berdosa; tetapi dosa Adam seorang dirilah yang melangsungkan kejatuhan umat manusia dan membawa maut ke dalam dunia.
St. Robertus Bellarminus mengajarkan hal yang sama.
Konsili Trente berkata berulang kali bahwa itu adalah “dosa Adam” tanpa pernah sekali pun menyatakan dosa “Adam dan Hawa”. Konsili Trente bahkan menyatakan bahwa dosa ini adalah dosa dari satu orang dan “asal-muasalnya adalah satu”. Maka dari itu, walaupun peranan Maria unik dan integral untuk peristiwa-peristiwa yang menuntun kepada Penebusan, Penebusan sendiri dilangsungkan oleh Kristus seorang diri. Itulah mengapa Yesus Kristus seorang diri adalah Penebus dan hanya Ialah yang boleh disebut demikian.
JATUHNYA UMAT MANUSIA
Adam dan Hawa secara intim terlibat di dalam peristiwa-peristiwa yang menuntun kepadanya.
Dosa Adam sendirilah yang merupakan dosa asal dan melangsungkan jatuhnya umat manusia
“…dosa Adam ini – yang dalam asal-muasalnya adalah satu …” (Trente, Sesi. 5 tentang Dosa Asal)
PENEBUSAN
Yesus dan Maria secara intim terlibat di dalam peristiwa-peristiwa yang menuntun kepada Penebusan
Yesus Kristus seorang dirilah yang melangsungkan Penebusan
“YESUS KRISTUS TUHAN KITA, YANG SEORANG DIRI ADALAH PENEBUS dan Juru Selamat kita” (Trente, Sesi 25)
MEMBANTAH ARGUMEN SESAT YANG SERING DIBUAT TENTANG POIN INI – GAGASAN BAHWA MARIA DIBUAT SEORANG SUB-REDEMPTOR DI BAWAH SANG PENEBUS YANG ESA
Sekarang saya harus membantah sebuah argumen yang sering dibuat oleh para pembela Maria sebagai “Co-Redemptrix”. Dalam upaya untuk menunjukkan bahwa Maria adalah Co-Redemptrix, orang-orang akan sering berargumen bahwa Maria adalah seorang penebus yang lebih rendah di bawah Penebus yang esa, sama seperti bagaimana St. Paulus dan santo-santa lainnya sering dikatakan membantu menjalankan karya Penebusan. Contohnya, seseorang yang bernama Michael C. menulis kepada kami dan berkata:
Mereka berargumentasi bahwa Maria disebut Co-Redemptrix dalam makna bahwa para tokoh suci dan para kudus dapat disebut penebus yang membantu menjalankan karya penebusan Kristus, seperti yang dikatakan oleh St. Paulu s tentang dirinya sendiri.
Mereka juga mengemukakan bahwa Musa, dalam suatu makna, disebut penebus karena ia membebaskan orang-orang di dalam Perjanjian Lama. Tetapi, semua argumen ini sebenarnya munafik dan tidak konsisten dengan posisi mereka sebenarnya. Izinkan saya memberikan ilustrasi mengapa, dengan menggunakan argumen ini, mereka sebenarnya telah meninggalkan posisi mereka bahwa Maria adalah satu-satunya Co-Redemptrix secara formal dan dengan Kristus. Argumen mereka sekarang telah menjadi seperti berikut:
ARGUMEN MUNAFIK YANG MEREKA GUNAKAN UNTUK MENCOBA MEMBUKTIKAN POIN ITU, TETAPI TIDAK LOGIS DAN MEREKA MENINGGALKAN POSISI MEREKA SEWAKTU MEREKA MEMBUATNYA
SATU PENEBUS
Yesus Kristus
PENEBUS-PENEBUS YANG LEBIH RENDAH DENGAN/DI BAWAH SANG PENEBUS YANG SATU
Maria – “Co-Redemptrix”
St. Paulus (Kolose 1:24)
Santo-Santa
Musa, dalam suatu makna
Saat mereka mencoba untuk membela Maria sebagai “Co-Redemptrix”, mereka menggunakan sebuah argumen yang digambarkan oleh kotak di atas. Mereka berkata bahwa Maria adalah sang “Co-Redemptrix”, sama seperti yang lainnya (contoh, St. Paulus) membantu menjalankan karya Penebusan. Masalah besarnya untuk mereka adalah bahwa ini bukanlah posisi mereka.
Sebagaimana yang telah saya tunjukkan kepada Michael C., argumen ini gagal total. Argumen ini memuat suatu analogi palsu yang secara logis tidak konsisten dengan posisi mereka. Posisi mereka, kenyataannya, adalah bahwa Maria adalah Co-Redemptrix secara formal dengan Kristus. Dalam kata lain, posisi Co-Redemptrix adalah bahwa Bunda Maria, sehubungan dengan Penebusan, berada di dalam suatu kategori yang unik dengan Kristus. Tetapi menurut argumen yang sekarang mereka gunakan (yang diilustrasikan di dalam kotak di atas), Maria semata-mata berada di dalam kategori yang sama dengan santo-santa lainnya yang mengambil bagian di dalam karya Penebusan di bawah sang Penebus yang satu (seperti St. Paulus, Kolose 1:24). Menurut argumen itu, Maria hanyalah salah satu dari sejumlah “co-redemptor”. Maka, dengan berupaya untuk membela posisi sesat mereka, mereka telah meninggalkan dan menentang posisi mereka.
Posisi Co-Redemptrix bukanlah bahwa Maria berada di dalam sebuah kategori dengan para kudus di bawah sang Penebus yang satu, dan dapat disebut “co-redemptor” dalam arti yang sama seperti bagaimana St. Paulus dikatakan membantu menggenapkan karya Penebusan – suatu kategori yang tidak mengikutsertakan St. Paulus ataupun seorang kudus yang lainnya. Maka, seseorang tidak dapat mencoba untuk mendukung posisi “Co-Redemptrix” dengan mengandalkan bagaimana para kudus lainnya mengambil bagian dalam karya Penebusan di bawah sang Penebus yang satu. Hal itu idak logis dan salah.
Maka, walaupun kotak di atas menggambarkan cara mereka berargumentasi, kotak di bawahlah yang menggambarkan posisi mereka sebenarnya tentang Maria sebagai “Co-Redemptrix”
POSISI SEJATI MARIA SEBAGAI “CO-REDEMPTRIX” YANG DITINGGALKAN DAN DIKONTRADIKSIKAN SEWAKTU MEREKA MEMBUAT ARGUMEN DI ATAS
DUA PENEBUS
Yesus Kristus
Maria sebagai Co-Redemptrix
PENEBUS-PENEBUS YANG LEBIH RENDAH DENGAN/DI BAWAH KEDUA PENEBUS
St. Paulus (Kolose 1:24)
Santo-Santa lainnya
Musa, dalam suatu makna
Kotak ini adalah representasi yang sejati dari posisi mereka. Mereka percaya bahwa Maria (dalam hal Penebusan) berada di dalam sebuah kategori bersama Yesus yang tidak dimiliki oleh santo-santa lainnya. Kategori ini bukan hanya berbeda dalam derajatnya, tetapi juga dalam jenisnya dari St. Paulus, dst. Maka, semua argumen yang mereka kedepankan bahwa St. Paulus, santo-santa lainnya, dsb. dapat secara bebas disebut “redemptor/penebus” tidak mendukung posisi mereka. Sewaktu mereka berargumentasi demikian, mereka menentang posisi mereka dan menyatakan bahwa Maria hanyalah salah satu dari banyak co-redemptor.
Maka, jika mereka ingin secara legitim mencoba membela posisi mereka, mereka hanya dapat mengemukakan argumen-argumen yang mendukung posisi bahwa Maria merupakan bagian dari kotak kiri, satu-satunya yang ada bersama Yesus. Mereka tidak dapat membuat argumen-argumen dari orang-orang atau contoh-contoh di sisi kanan dari kotak itu. Sewaktu mereka membuat argumen-argumen dari contoh-contoh dari kotak di sisi kanan, mereka menentang posisi mereka dan mengakui bahwa Maria hanyalah salah satu dari banyak orang yang dapar secara bebas dan dalam suatu makna yang tidak harfiah disebut “co-redemptor”. Tetapi, argumen-argumen mereka menentang posisi mereka karena posisi mereka sesat.
INTER SODALICIA DARI PAUS BENEDIKTUS XV
BANTAHAN – Di dalam dokumennya yang bertanggal 1918, Inter Sodalicia, Paus Benediktus XV mengajarkan bahwa Maria telah menebus dunia bersama Kristus.
JAWABAN – Sederhananya, pernyataan Benediktus XV dalam dokumen ini sama sekali salah. Banyak orang mengutip judul berbahasa Latin dari surat ini (Inter Sodalicia) seolah-olah surat ini adalah suatu dokumen besar atau otoritatif dari seorang Paus. Kenyataannya, tidak. Faktanya adalah bahwa Inter Sodalicia adalah sebuah surat dari Paus Benediktus XVI kepada Sodality of Our Lady of a Happy Death (Perkumpulan Maria, Bunda Kematian Bahagia). Dalam kata lain, surat ini pada dasarnya adalah surat seorang Paus kepada suatu kelompok doa. Surat ini tidak ditujukan kepada Gereja universal, Surat ini bukan sebuah ensiklik, dan sama sekali tidak infalibel. Para Paus mengajar secara infalibel sewaktu mereka mengajarkan kepada Gereja universal tentang iman atau moralitas dalam cara yang otoritatif. Surat ini sama sekali bukan apa-apa dibandingkan proklamasi dogmatis tentang permasalahan ini, yang secara khidmat mendefinisikan secara persis untuk seluruh Gereja posisi yang benar dan apa yang harus dipercayai, diakui, dan dipertahankan oleh orang-orang Katolik.
Ajaran dari Konsili Florence (belum lagi ajaran Trente dan Katekismus Trente) jelas menentang pernyataan Benediktus XV ini di dalam suratnya kepada kelompok doa tersebut. Para Paus dapat membuat kesalahan-kesalahan dalam kapasitas falibel mereka, sebagaimana yang ditunjukkan oleh sejarah Gereja. Itulah yang persisnya terjadi dalam surat Benediktus XV. Kenyataannya, kurangnya perhatian untuk kesaksamaan doktrin dan definisi dogmatis dari para Paus dan imam pra-Vatikan II-lah yang menuntun kepada Kemurtadan Besar di Vatikan II. Maka sangatlah menyesatkan sewaktu para pembela gelar palsu Co-Redemptrix menyebut-nyebut nama Inter Sodalicia seolah-olah surat itu adalah dokumen besar yang membuktikan sesuatu sewaktu, seperti yang ditunjukkan di atas, hal itu sama sekali tidak benar. Sewaktu dihadapi oleh definisi dogmatis Florence bahwa Yesuslah yang seorang diri (solus) oleh kematian-Nya menebus dunia, dan surat Benediktus XV kepada sebuah kelompok doa yang berkata bahwa Yesus dan Maria melakukannya, definisi dogmatis Florencelah yang harus diterima, dan surat Benediktus XV kepada kelompok doalah yang harus ditolak. Orang-orang yang tidak dapat melihat hal tersebut sederhananya tidak percaya akan infalibilitas Kepausan.
TERJEMAHAN SESAT DARI IUCUNDA SEMPER DARI PAUS LEO XIII
PENOLAKAN – Di dalam ensikliknya yang bertanggal 8 September 1894, Iucunda Semper, Paus Leo XIII berkata:
JAWABAN – Tidak, itu bukanlah apa yang dikatakannya. Terjemahan di atas, yang sering dikutip, jelas-jelas adalah terjemahan yang salah. Berikut adalah bahasa Latin dari teks tersebut:
Terjemahan yang benar adalah sebagai berikut:
Sebagaimana yang ditunjukkan oleh terjemahan yang benar ini, Paus Leo XIII tidak menyebut Maria sebagai “Co-Redemptrix” di dalam ensiklik ini.
Catatan kaki:
[1] Peter Hünermann, Heinrich Denzinger, Enchiridion Symbolorum, Symboles et définitions de la Foi catholique, 38e éd., Edisi Bahasa Prancis, Éditions du Cerf, Paris, 2010, n° 1347
[2] Peter Hünermann, Heinrich Denzinger, Enchiridion Symbolorum, Symboles et définitions de la Foi catholique, 38e éd., Edisi Bahasa Prancis, Éditions du Cerf, Paris, 2010, n° 1347
Artikel-Artikel Terkait
Bunda maria yang penuh kasih... doakanlah kami yang berdosa ini ....
Thomas N. 1 bulanBaca lebih lanjut...Halo – meski Bunda Teresa dulu mungkin tampak merawat orang secara lahiriah, namun secara rohaniah, ia meracuni mereka: yakni, dengan mengafirmasi mereka bahwa mereka baik-baik saja menganut agama-agama sesat mereka...
Biara Keluarga Terkudus 2 bulanBaca lebih lanjut...Tentu saja kami ini Katolik. Perlu anda sadari bahwa iman Katolik tradisional itu perlu untuk keselamatan, dan bahwa orang yang meninggal sebagai non-Katolik (Muslim, Protestan, Hindu, Buddhis, dll.) TIDAK masuk...
Biara Keluarga Terkudus 2 bulanBaca lebih lanjut...Terpuji lah Tuhan allah pencipta langit dan bumi
Agung bp 2 bulanBaca lebih lanjut...apakah anda katolik benaran?
lidi 2 bulanBaca lebih lanjut...Saat bunda teresa dengan sepenuh hati merawat dan menemani mereka dalam sakratul maut saya percaya kalau tindakan beliau secara tidak langsung mewartakan injil dan selebihnya roh kudus yang berkenan untuk...
bes 3 bulanBaca lebih lanjut...Ramai dibahas oleh kaum protestan soal soal Paus Liberius. Trimakasuh untuk informasinya
Nong Sittu 3 bulanBaca lebih lanjut...Halo kami senang anda kelihatannya semakin mendalami materi kami. Sebelum mendalami perkara sedevakantisme, orang perlu percaya dogma bahwa Magisterium (kuasa pengajaran Paus sejati) tidak bisa membuat kesalahan, dan juga tidak...
Biara Keluarga Terkudus 5 bulanBaca lebih lanjut...Materi yang menarik. Sebelumnya saya sudah baca materi ini, namun tidak secara lengkap dan hikmat. Pada saat ini saya sendiri sedang memperdalami iman Katolik secara penuh dan benar. Yang saya...
The Prayer 5 bulanBaca lebih lanjut...Santa Teresa, doakanlah kami
Kristina 6 bulanBaca lebih lanjut...